Apa perbedaan antara Sport Climbing dan Traditional (Trad) Climbing? Apakah hanya Sport Climbing yang menggunakan baut?
Baik sport climbing maupun trad climbing adalah bentuk lead climbing, yang berarti pemanjat pertama yang naik tidak dilindungi oleh tali dari atas. Pemanjat sport menggunakan quickdraw yang, seperti yang Anda sebutkan, dijepitkan ke baut yang telah ditempatkan dalam interval 10 hingga 15 kaki. Pada akhir pendakian, seorang sport climber dapat berharap untuk menemukan jangkar penambatan yang terdiri dari dua sampai tiga baut dengan cincin rappel yang dia gunakan untuk membangun jangkar.
Seorang pemanjat trad tidak hanya membawa quickdraw, tetapi seluruh rak peralatan panjat yang terdiri dari cams, nuts dan kadang-kadang hexes yang ditempatkan di celah-celah dinding. Di tempat-tempat yang sulit dilindungi mungkin ada baut yang telah ditempatkan oleh tim pendakian pertama. Pada akhir pendakian atau pitch (satu panjang tali pada pendakian multi-tali) seorang pemanjat trad sering harus membangun jangkar dengan trad-gear, tetapi kadang-kadang, seperti dalam sport climbing, rute memiliki stasiun penambatan dengan dua hingga tiga baut.
Terkadang klasifikasi pemanjatan sport dan trad menjadi sedikit berantakan. Di Taman Nasional Joshua Tree di California misalnya, buku panduan menyebut beberapa pemanjatan sebagai "bolted climbs." Pemanjatan ini sama sekali bukan pemanjatan olahraga, meskipun satu-satunya alat perlindungan pada rute ini adalah baut di batu. Perbedaannya adalah baut-baut tersebut berjarak 30 sampai 60 kaki, yang berarti pemimpin bisa jatuh hingga 120 kaki.
Sering kali sport climbs menggunakan rap-bolted, yang berarti pihak pendakian pertama melakukan rappelling menuruni rute, menempatkan baut-baut dalam perjalanan mereka ke bawah. Pendakian tradisional dilakukan dari bawah ke atas, yang berarti pihak pendakian pertama menempatkan baut-baut yang mereka anggap perlu saat mereka memanjat ke atas.